Translate by Google

Entah Ini Bisa Disebut Progress Atau Bukan

Masih ingatkah kalian dengan postingan gue yang ini?

Intinya gue lagi ngedeketin seorang perempuan yang sampai sekarang gue bingung harus lewat jalan yang mana untuk masuk ke dalam hatinya. Karena dia termasuk orang yang tertutup. Dan emang butuh perjuangan yang amat sangat keras. Ah, andaikan gue bisa dengan cepat menemukan jalan masuknya. Teman-teman pembaca blog gue, mohon doanya ya! :))

Mungkin ini nekat. Beresiko. Dan ya.. bisa dibilang berani banget. Suka sama seseorang yang feedback-nya ke gue agak miris. Homo-homo yang lagi baca kalimat sebelumnya pasti pada ngetawain gue, lalu mengucapkan sebuah nasihat, "Udah lah, Ren. Jadi homo aja lo kayak gue! Bhuakakakak!" lalu tenggorokan tersedak batu akik yang gak pernah digosok. Tapi makasih buat tawarannya, gue mau hidup normal dan semestinya.
Otak selalu gue isi dengan pikiran positif. Biasanya gue suka sekali berpikir negatif pada seseorang. Mungkin ada beberapa pembaca blog ini yang mengetahuinya.
 
“Ini kalo di-BBM, gue udah di-read doang nih,” gue berbicara kepada Opek, teman sekelas dan teman dalam berorganisasi di kampus. Gue ngomong begitu di depan Siska, karena gue di-cuekin ketika lagi bertanya dan sibuk meladeni yang lain. Gue juga salah, suara gue juga gak kedengeran di kuping dia. Mendengar pernyataan gue, sontak Siska langsung menjawab, “Ih, enggak. Itu lagi sibuk tau. Makanya cuma di-read.”
 
Berulang kali ketika gue curhat ke Aqil, selalu bilang, “Mungkin dia lagi sibuk, Ren. Berpikir positif lah.” Kali ini lo benar, Qil. Sifat berpikir negatif gue emang harus dihilangkan. Sifat yang masih terbawa dari Paskibra di SMA. Sifat yang digunakan ketika membentuk pertahanan diri.

Teringat kembali keluhan dari teman gue, Arip yang dulu suka banget ngeluh soal kuliah menjadi anak DKV. Dan belum lama ini, temen gue, Bimo juga mengatakan hal yang sama.
“Tapi karena ini passion gue, ya gue have fun aja ngejalaninnya, Ren,” kata Bimo sambil men-copy-kan serial Kamen Rider Gaim ke laptop putih gue.

Gue juga sering melihat keluhan dari Siska di akun jejaring sosialnya. Dan tetap berusaha untuk memotivasi dirinya sendiri. Memang gak salah gue menyukai dirinya.

Melihat orang yang gue sukai seperti itu, gue gak bisa cuma diam dan hanya menyimak kehidupannya. Gue memberikan saran-saran buat dia. Entah dibaca atau enggak. Selain itu juga mengirimkan SEMANGAT!!!!! setiap hari ke BBM-nya dia. Hanya karena gue gak mau melihat orang yang gue sayang jatuh dalam keterpurukan.

“Gue ini orangnya introvert, Ren,” aku Siska ketika sedang mengobrol dengan gue. Buat yang belum tau, introvert itu.. bentar ya gue gugling dulu.. hahaha
Menurut situs Psikologid.com, Introvert itu..
Manusia dengan kepribadian introvert cenderung menutup diri dari dunia luar. Tipe ini lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk kegiatan soliter, seperti membaca, menulis, menggunakan komputer, serta lebih menyukai berada dalam kesunyian atau tempat tenang. Mereka analitis sebelum berbicara, merasa kurang nyaman karena terlalu banyak pertemuan dan keterlibatan sosial,  lebih senang bekerja sendirian, serta lebih suka berinteraksi secara 1 on 1 interaction. Keunggulan dari tipe kepribadian ini adalah mereka berpikir dulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, mereka adalah pendengar yang baik, dan bersikap analitis.
Gak masalah buat gue, mau dia introvert atau enggak, karena itu juga karunia dari Allah. Kalo gue diijinkan untuk menjaganya, gue pasti jaga dia baik-baik sampai pada saatnya gue akan menikahinya dan menafkahinya.

Entah ini bisa disebut progress atau bukan. Maka akan gue ceritakan dari awal bagaimana gue berusaha mendekatinya. 



Salah satu hal yang terintas di pikiran gue ketika itu adalah dia di DKV ada di kelas apa ya? Dan gue ingat kalo ada teman gue yang juga anak DKV. Langsung saat itu juga gue langsung BBM temen gue, "Rip, lo kenal sama yang namanya Siska?"
Gak lama kemudian, "Wah, itu mah temen sekelas gue, Ren."
"Ah, yang bener lo, Rip?" Gue gak percaya, "Namanya Siska And****."
"Iya yang namanya itu ada di kelas gue. Itu temen sekelas gue, Ren!"
Gue masih tetep gak percaya, "Coba kirimin fotonya!"
Lalu dikirimkan fotonya Siska ke gue.


"GUE TITIP SALAM BUAT DIA, RIP! TITIP SALAM GUE YA!"
Hingga akhirnya, salam gue untuk dia tidak tersampaikan. Teman gue emang sengaja. Tapi entah apa alasan dia gak mau nyalamin.

Gue gelisah. Bagaimana caranya untuk dekat dengan dia, sedangkan gue aja gak punya kontak dia. Gue muter otak. Plan gue buat jadiin temen gue sebagai Mak Comblang tidak berjalan lancar. Jadi apa yang harus gue lakukan?

Dan.. AHA! besok gue bakal minta langsung kontaknya dia. Bagaimana pun caranya harus dapet kontaknya dia. Lalu gue pun menghubungi Aqil untuk nemenin gue ke Kampus Rancho. Kebetulan pada hari itu gue tau dia akan hadir rapat kepanitiaan suatu acara kampus. Kenapa bisa tau? Lah didaftar konfirmasi yang dateng rapat ada nama dia soalnya. Huehuehuehe..

Besoknya gue minta kontak dia. Gue masuk ke ruangan rapat. Niat mau nyamperin anggota gue yang lagi jaga stand. Dan gue pura-pura gak ngeliat ke Siska. Dan pada akhrinya malah Siska-nya sendiri yang nyamperin gue, "Heh! Ngapain lu di sini?" tanyanya sambil cengengesan.

"Mau ngasih buku ini," sambil menunjuk ke buku kecil berwarna hitam yang tebal,"ke Dimasnya"
"Oh gitu.." Kemudian dia kembali duduk ke tempat dia duduk sebelumnya. Tapi gue malah memanggilnya.
"Sis, ke sini," sambil melihat ke arahnya.
Heran, sambil menunjuk dirinya sendiri, "Gue?"
"Yaiyalah! Siapa lagi coba yang namanya Siska di sini selain elo."
 Siska nyamperin gue, " Kenapa?"
"Gue minta kontak lo," kata gue dengan suara yang agak tertahan.
"Dia lalu kembali ke tempatnya, "Bentar ya gue ambil hp dulu," hingga kemudian kembali nyamperin gue, "Cie.. Cie.. Minta kontak." Gue pun tertawa. Hahaha
"Sini biar gue aja yang scan barcode lo," Siska pun me-scan kode batangan gue.






Ya, sejak hari itu pun gue mulai berteman dengan dia di BBM. Gue senang. Tangan rasanya gelisah kalo gak nge-BBM dia. Biar pun pada akhirnya BBM gue cuma di-read doang. Sedih ya. Hiks..

Selain BBM-an, gue juga suka mensyen-mensyenan sama dia di Twitter. Kadang gak jelas juga gue mensyen apa, yang penting di-reply aja sama dia juga udah bikin gue bahagia seharian. Hahaha..

Notifikasi di hp gue cuma ada dia doang aja juga udah senenggggggggggg banget lah. Ah, ureshiiiiii! Andai dia tau gue suka sama dia. Dan andai dia tau gue juga sayang dia. Alah. Ngomong apa sih lo, Ren. Tijel banget.

Selain itu juga gue dapet ucapan Ohayo dari dia. Ahhhhhhhh~~~~ AKU SENANG!


Akun Facebook gue diterima juga udah SENENGGGG BANGET NGET NGET NGET LAH! Tinggal pasang status In Relationship with her deh. (Tolong ini di-amin-kan). Huehhehe



Gue juga ngajak dia jalan. Ajakan pertama, ngira BBM gue lagi di bajak. That's so gay! Anjayyy!



Gak cuma itu aja. Masih banyak lagi. Niatnya gue mau cerita panjang lebar di blog ini, tapi nanti gue di sangka lagi nulis artikel buat di koran lagi sama temen gue, Krisno. Kalo mau cerita panjang lebarnya, nanti tunggu gue kelarin penulisan buku gue ya. Gak tau kapan kelarnya. Hahaha..

Jadi gue hanya bercerita berdasarkan skrinsut-skrinsut aja ya!

Pada akhirnya gue gelisah BBM gue cuma di-read aja, gue pasang status kayak begini:


Besoknya pas lagi BBM-an gak jelas sama gue, saking gak jelasnya gue nge-chat, dia chat, "Lebayy".
Gue  bales, "Oke, itu lebay. Abaikan saja."
Kemudian dia bales, "Berarti di-read aja yaa BBM-nya.."
Segera gue bales, "Yah jangan dong," saking gue-nya gak mau pisah sama dia, walau hanya sebatas chat aja.

Dan baru kemarin gue pasang status kayak begini:


Yang tulisannya itu: Boku wa ganbaru, Ciska-chan mo ganbaru yo-! :)
Yang artinya: Aku semangat, Ciska-chan juga semangat ya-! :)


Ketika pukul 10.21 PM gue ngirim gambar penyemangat untuk dia, yang gue buat dengan software Adobe Illustrator dari dia, dan gue mulai mencoba untuk mengenal Adobe Ilustrator. Agak susah, mirip gue mengenal Siska.

Dan dia pun membalasnya dengan, "Haha... Makasih. Sama-sama, semangat juga yaa... Mesti semangat!"

Di situ gue kembali mengenal, kalo bahagia itu sederhana. Dikasih semangat balik sama gebetan udah bikin gue bahagia.

Cukup sekian, diari gue untuk kali ini. Karena nanti pagi gue harus UTS. Untuk Siska, semangat ya UTS di hari Minggunya. Cheers! Jangan cepat menyerah kamunya!




Diberdayakan oleh Blogger.