Translate by Google

Kelabilan Dalam Bercita-cita

Gue rasa semua orang punya cita-cita. Entah itu pengin jadi dokter kah, pilot kah, atau power ranger kah. Yang jelas, semua orang punya cita-cita. 

Ngomongin soal cita-cita, gue dulu, sewaktu masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak, bercita-cita menjadi dokter. Kenapa gue bercita-cita menjadi dokter? Karena pada waktu itu, bercita-cita menjadi dokter adalah cita-cita yang paling keren dikalangan para bocah berumur 5 tahun.


Memasuki masa SD, gue paling jago dalam hal menggambar, termasuk menggambar dua gunung berdampingan. Banyak temen sekelas gue yang bilang, "Ren, cita-cita lo jadi arsitek yah? soalnya kan lo jago gambar." Begitu denger pertanyaan itu, gue langsung merubah cita-cita gue, jadi Arsitek. Ya, gue memang labil.


Sebenernya, selain bercita-cita menjadi Arsitek ketika SD, gue juga bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Gue selalu bermain di posisi bek. Dan gue adalah bek yang sangat susah di lewati, kata emak gue temen-temen gue.

Begitu gue menginjakkan kaki di SMP, gue mulai labil cita-cita. Cita-cita gue berubah ketika     gue ngefans dengan J-Rocks. Kenaa bisa ngefans? Baca postingan gue yang ini: http://rendytriaprizal.blogspot.com/2010/04/weew-kayaknya-gw-mulai-menyukai-musik.html
Gue mulai rajin-rajin pergi ke studio musik. Meskipun keseringan ngerusakin alat-alat musik di studio dan di omelin mas-mas studio karena main gak bener. huehuehue

Dan disaat gue masuk SMA, gue kembali labil. Gue bercita-cita menjadi seorang penulis komedi nomer 1 di dunia. Ya, semoga cita-cita yang gue cita-citakan ini bisa terkabul. amin.

Oke, kayaknya gue mulai merasa garing dengan tulisan gue sendiri. Dan... bye! see on next post.
Diberdayakan oleh Blogger.